Tanpa berbasa-basi panjang lebar, saya ingin mengutarakan beberapa analisis taktikal yang menyebabkan kekalahan telak Brazil.
1. Benard
Cederanya Neymar dan akumulasi kartu kuning kapten Tiago Silva merupakan salah satu faktor dominan penyebab tidak seimbangnya permainan Brazil.
Sayangnya tidak bermainnya kedua pemain kunci ini tidak "diakali" dengan serius oleh Luiz Felipe Scolari. Sang Pelatih tetap memainkan formasi dan taktik yang sama meskipun dengan komposisi pemain yang berbeda.
Benard (no punggung 20) mengisi posisi sayap kanan. Sedangkan Hulk mengisi sayap kiri. Dalam formasi inti Neymar di sayap kiri Hulk di sayap kanan. Adapun formasi Brazil adalah 4-2-3-1.
Benard bermain kaku dan tidak pernah mendapatkan supply bola, sementara Hulk dan Oscar dijaga begitu ketat. Praktis penyerangan Brazil mandek di 15 menit awal. Padahal sebagai tuan rumah, Brazil memang sudah memasang target menyerang sejak menit awal.
Mandeknya serangan Brazil serta ketidakmampuan Benard menjalankan perannya dalam mendukung serangan membuat Bek-bek Brazil membantu serangan tidak terkecuali David Luiz, Marcelo dan Maicon. Inilah awal terbukanya pertahanan Brazil.
Menurut pendapat saya pribadi, lebih cocok memainkan Hernanes daripada Benard apabila Scolari masih ingin menggunakan pola yang sama seperti saat ada Neymar. Di sisi lain, Scolari tidak perlu memaksakan pola yang sama. Scolari dapat memainkan pemain tengah - misal: Willian ataupun Ramires- demi memperkuat lini tengah Brazil. Seperti kita ketahui bersama, lini depan Brazil saat ini bukanlah lini depan yang terbaik, sehingga ketidakhadiran Neymar dan memaksakan pemain lain dengan menggunakan pola yang sama terkesan sangat memaksakan. Alhasil, Benard menjadi kartu mati di lini serang.
2. Dante
Saya sudah menduga apabila Dante akan dimainkan menggantikan Tiago Silva dengan pertimbangan bahwa Dante bermain untuk klub Jerman yaitu Bayern Muenchen. Scolari berharap pengetahuan Dante tentang rekan-rekannya sendiri dapat memperkuat pertahanan Brazil. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Dante tidak kompak bersama David Luiz di sentral pertahanan Brazil. Hal tersebut terlihat pada gol pertama Jerman. Bola sepakan pojok dapat di konversi Thomas Mueller menjadi gol tanpa pengawalan 1 bek pun.
Boleh dibilang saat gol pertama terjadi, konsentrasi pemain Brazil masih tinggi dan mental masih dalam keadaan normal dan stabil.
3. Maicon
Bagusnya penampilan Maicon pada saat melawan Kolombia pada babak perempat final membuatnya kembali dipercaya Scolari pada posisi bek kanan. Selain itu menurut saya, fisik maicon yang lebih besar dibandingkan Daniel Alves diharapkan Scolari dapat memperkuat duel fisik dengan pemain-pemain Jerman. Ternyata semua harapan tersebut meleset adanya. Maicon terlihat begitu kepayahan meladeni umpan satu dua pemain-pemain Der Panzer.
4. Dua Jangkar
Luis Gustavo dan Fernandinho tidak kuasa menahan 5 pemain tengah Jerman lainnya. Sedangkan support dari Hulk - yang asik sendiri di sayap - serta Benard - yang hampir tidak terlihat membuat Oscar juga kerepotan menggalang serangan karena sibuk mencari bola.
Akhir kata, boleh dikatakan Scolari terlalu percaya diri meladeni permainan Jerman. Katakanlah Neymar dan Tiago Silva main, saya juga tidak yakin Brazil dapat mengalahkan Jerman. Seharusnya Scolari memiliki beberapa taktik berbeda, jangan hanya terpaku pada satu taktik saja.