Monday, October 3, 2016

Visa Schengen via Italia - Fergie Time!

Setelah memiliki tiket penerbangan CGK-KL, KL-IST, IST-AMS, dan IST-KL, saya memutuskan untuk mengurus visa. Sedangkan visa Turki sudah saya peroleh secara online seharga USD 25. Adapun visa schengen, yang merupakan visa untuk 25 negara eropa hendak saya urus.

Perjalanan saya di Eropa dalam rentang 1 Oktober - 17 Oktober 2016, meliputi Istanbul (2 hari 1 malam), Amsterdam (3h2m), Brussels (2h1m), Paris (3h2m), Interlaken (3h2m), Milan (2h1m), Riomaggiore (3h2m), Pisa-Roma (3h2m), kembali ke Istanbul (2h1m).

Setelah saya membaca dari berbagai sumber termasuk buku perjalanan dan blog para traveler, dijelaskan bahwa pemilihan negara untuk pengajuan visa schengen berdasarkan dua hal yaitu negara yang pertama kali dikunjungi (Belanda), yang kedua adalah negara dengan durasi terlama dikunjungi (Italia). Setelah mempertimbangkan saya memilih pilihan pertama.

Mulailah saya mencari informasi cara mendaftar mengajukan visa schengen, dan informasi yang saya dapatkan adalah pengajuan visa melalui Vfs Global yang berlokasi di Kuningan City. Padahal tahun-tahun sebelumnya pengajuan visa dilakukan langsung melalui kedubes masing-masing negara di Jakarta. Akhirnya saya mendaftarkan diri melalui website dan mendapatkan janji temu 1 minggu setelah pendaftaran, yaitu 6 September 2016.

Pada tanggal yang ditentukan tersebut, saya datang ke Vfs Global, mengambil nomor antrian ke bagian Belanda. Saat nomor antrian saya dipanggil, petugas mengecek seluruh dokumen saya, kemudian bertanya beberapa hal terkait perjalanan saya, dan masuk ke dalam ruang belakang. Sekeluarnya petugas, dia menjelaskan bahwa Vfs Global tidak merekomendasikan saya mengajukan via Belanda, tetapi via Italia dengan argumentasi bahwa negara terlama yang saya kunjungi adalah Italia. Saya mencoba menjelaskan dan meyakinkan petugas, dan kemudian petugas berkata, "Kami tidak dapat menolak atau menyetujui pemohon visa yang diajukan, kami hanya menyarankan saja. Tetapi apabila Mas-nya tetap mau mendaftar via Belanda, silakan saja dicoba. Namun apabila ditolak uang pendafataran (+- IDR 1.2jt) tidak kembali." Setelah mendengar dengan seksama penjelasan petugas tersebut, saya memutuskan untuk mengikuti sarannya karena saya belum punya pengalaman mengurus visa schengen sebelumnya.

Setelah keluar dari kantor Vfs Global - tidak boleh menggunakan telepon di dalam kantor - saya langsung memesan jadwal di website Vfs Global via Italia, dan beberapa jam setelah itu masuklah email yang menuliskan jadwal pengumpulan dokumen saya adalah 16 September 2016 atau 2 minggu sebelum jadwal keberangkatan saya! Setelah itu saya langsung merespon email tersebut untuk mengajukan jadwal yang lebih cepat, tetapi hasilnya agak mengecewakan karena dinyatakan jadwal sudah penuh.

Pada 16 September 2016, saya kembali datang ke Vfs Global untuk mengumpulkan dokumen, setelah petugas melakukan pengecekan semua dokumen saya dinyatakan paripurna. Tak lupa saya menitipkan pesan agar proses pengajuan saya dipercepat mengingat waktu keberangkatan saya sudah mepet. Petugas menjelaskan bahwa umumnya proses visa selesai 5-8 hari kerja setelah permohonan diajukan kepada kedubes. Sambil membayar seluruh biaya-biaya pengajuan pembuatan visa, saya membeli fitur info via SMS seharga IDR 20rb, agar informasi dapat diperoleh tidak hanya melalui email.

Lima hari kerja (23 September 2016) berlalu tanpa adanya kabar. Kemudian saya mengirimkan email kepada Vfs Global, kemudian direspon bahwa visa masih dalam proses oleh kedutaan. Senin, 26 September 2016 (hari kerja ke- 6) juga tidak ada informasi lebih lanjut. Saya sendiri mulai was-was dan beberapa rekan dekat mulai menyangsikan realisasi liburan saya 😝

Selasa, 27 September 2016 (hari kerja ke- 7) sekitar pukul 09.45 saya mendapatkan telepon dari nomor tidak dikenal, dan saat saya angkat telepon tersebut dari Vfs Global dengan staf perempuan berinisial K. Dia menjelaskan bahwa saya diminta melengkapi kekurangan dokumen berupa itinerary dan tiket penerbangan dari Roma ke Istanbul. Saya sempat menjelaskan bahwa saya sudah mengumpulkan itinerary sejak awal, K hanya mengatakan bahwa dokumen tersebut diminta oleh kedutaan. Sedangkan tiket penerbangan Roma - Istanbul yang sebelumnya memang belum saya lengkapi, langsung saya pesan melalui salah satu perusahaan tur besar dengan cara booking tetapi tidak di issued. Hari itu juga, saya langsung menyerahkan sendiri kelengkapan dokumen ke kantor Vfs Global dan dilayani oleh staf laki-laki berinisial I, sambil menyerahkan dokumen saya bercerita dan menanyakan kepadanya apakah visa saya bisa keluar dalam waktu dekat, mengingat keberangkatan saya tinggal 4 hari lagi. I menjelaskan seharusnya bisa apabila kedutaan sering di follow up, dan I bersedia membantu saya untuk melakukan follow up.

Keesokan harinya Rabu, 28 Oktober 2016 (hari kerja ke-8) sekitar pukul 11.50 saya mendapatkan telepon kembali dari K, saya pikir telepon kali ini adalah pemberitahuan persetujuan visa, tetapi nampaknya saya keliru. K menjelaskan bahwa saya diminta melengkapi tiket KL-CGK, saya sangat terkejut sekaligus senang. Terkejut karena mengapa kedubes meminta dokumen sepotong- sepotong (tidak sekaligus semua), dan senang karena respon yang cepat dari kedutaan atas kelengkapan dokumen yang sudah saya serahkan satu hari sebelumnya. Tanpa pikir panjang saya memesan tiket "sementara" dari tur hanya untuk melengkapi syarat pengajuan.

Sesampainya di Vfs Global, tidak perlu menunggu lama bahkan tidak perlu mengantri seperti yang sudah-sudah saya langsung diminta menyerahkan dokumen. Nampaknya petugas keamanan dan para staf Vfs Global Italia sudah familiar dengan wajah saya. Terhitung saya sudah datang 4x ke Vfs termasuk hari itu. Saya dilayani oleh staf perempuan berinisial R, dan sama seperti kemarin saya juga bercerita dan meminta bantuan kepada Vfs untuk terus aktif melakukan follow up kepada kedutaan karena hari itu adalah hari rabu, sedangkan saya berangkat hari sabtu. Adapun baik Vfs Global maupun kedutaan buka hanya sampai dengan Jumat. Alhasil, saya hanya punya waktu 2 hari lagi. Saya pun bertanya kepada R, perihal bagaimana prosedur apabila saya menarik diri dari pengajuan dan meminta paspor saya kembali. Saya hanya berpikir bahwa, rencana B adalah saya tidak jadi ke Eropa Barat, tetapi hanya ke Turki saja. R menjelaskan bahwa saya harus membuat surat pembatalan pengajuan visa.

Ketika tiba di rumah sepulang bekerja, saya menyiapkan surat pembatalan sesuai saran R, sambil berharap bahwa besok akan ada informasi persetujuan visa schengen. Kamis, 29 Oktober tidak ada informasi apapun sampai dengan pukul 2 siang. Satu jam kemudian saya menghubungi Vfs Global via telepon, dan menanyakan kembali status visa saya, kebetulan yang menerima adalah I, dia menjelaskan bahwa kemungkinan besar visa saya akan disetujui besok hari (yaitu Jumat, 30 September 2016). Saya cukup senang mendengar informasi tersebut. Kemudian saya menanyakan kemungkinan apabila kabar belum didapatkan pada esok hari. I mengusulkan agar saya menyerahkan surat pembatalan pada jumat pagi ke Vfs Global agar dibawa oleh I. Jadi apabila saat I datang ke kedubes untuk menerima dokumen tidak terdapat nama saya, maka I akan menyerahkan surat tersebut kepada kedubes dengan harapan paspor saya dikembalikan.

Jumat, 30 September 2016 saya datang pukul 09.00 ke Vfs Global untuk menyerahkan surat pembatalan, setelah itu saya pergi kantor seperti biasa. Kira-kira pukul 11.00 saya memperoleh infomasi dari Vfs Global bahwa visa saya disetujui! Yeah! Dan saya harus mengambil paspor berisi visa Italia sebelum jam 4 sore.

Kalau boleh meminjam istilah pendukung Manchester United (meski saya bukan penggemar MU), inilah Fergie Time!

No comments:

Post a Comment